
PANGANDARAN, suryapangandarannews.com – Seorang putra daerah Pangandaran, Nanang Sanudin yang akrab disapa Nanang Kartu menyayangkan insiden penyerangan dan pengrusakan Kantor PT Pancajaya Makmur Bersama (PMB) Grand Pangandaran yang berlokasi di Dusun Karangsari, Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, pada Sabtu malam (14/06/2025) sekitar pukul 20.40 WIB, bertepatan dengan padatnya kunjungan wisatawan ke Pangandaran yang merupakan kawasan wisata unggulan Jawa Barat tersebut. Ia menilai aksi tersebut mencoreng citra daerah dan berpotensi mengganggu kenyamanan para wisatawan maupun investor yang tengah membangun Pangandaran.
“Saya sangat menyayangkan kejadian itu. Penyerangan terjadi di malam Minggu, saat banyak wisatawan sedang menikmati suasana Pangandaran. Saya lihat sendiri dari video, ada pengunjung di KFC yang sampai ketakutan. Ini mencoreng nama baik Pangandaran,” ungkapnya dalam pernyataan kepada media.
Nanag kartu secara khusus menyatakan dukungan terhadap salah satu investor, PT PMB Gerend Pangandaran yang tengah membangun proyek properti dan pariwisata di kawasan strategis. Menurutnya, Geren Pangandaran hadir dengan visi membangun dan memajukan daerah, serta telah menjadi ikon baru bagi wisatawan.
“Sekarang orang bilang, belum ke Pangandaran kalau belum foto di Geren Pangandaran. Bahkan wisatawan yang lewat situ sering membunyikan klakson ‘telolet’, ini bukti bahwa proyek itu sudah punya daya tarik tersendiri,” tuturnya.
Lebih lanjut, Nanang Kartu mengkritisi sejumlah lahan di sekitar kawasan timur Pangandaran yang menurutnya tidak termanfaatkan secara optimal. Ia menilai, sebagian tanah bersifat terlantar karena tidak ada kantor, tidak ada pegawai, dan tidak ada pengelolaan aktif silahkan ditempati sebelum ada yang mengklaim kepemilikanya.
“Kalau ada yang mengaku memiliki lahan itu, jangan hanya jadi investor pasif. Bangunlah, hadirkan manfaat bagi masyarakat. Kalau tidak ada sekuriti dan aktivitas, akhirnya masyarakat yang tidak punya lahan memanfaatkan tempat itu karena memang tidak ada yang melarang,” katanya sambil menambahkan.
“Di lokasi timur itu juga bukan untuk di miliki, tapi ikut domisili sebelum di gunakan oleh Pemiliknya,”tambah Nanang.
Sebagai putra daerah, Nanang Kartu menegaskan bahwa dukungan terhadap investor yang membangun daerah adalah bentuk kepedulian terhadap kemajuan Pangandaran. Ia pun mengajak semua pihak, termasuk rekan-rekan dari organisasi SPP (Serikat Petani Pasundan), untuk menahan diri dan mengedepankan dialog serta kolaborasi demi masa depan daerah.
“Kalau kita memang orang Pangandaran, maka kita harus menjaga kondusifitas dan mendukung pembangunan yang dilakukan oleh investor maupun pemerintah daerah. Jangan ganggu yang sudah membangun, apalagi yang sudah memberikan manfaat,” pungkasnya.
Nanang menutup pernyataan dengan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keamanan, mendukung pembangunan, dan menjadi tuan rumah yang baik bagi para investor dan wisatawan.“Yuk, jaga keamanan Pangandaran. Yuk, dukung pembangunan Pangandaran. Baik dari investor maupun dari pemerintah,” tutupnya. (Hrs)